Dunia Pesawat

Oleh

Mega

Kelas X-ANALIS KIMIA SMK NUSA BHAKTI BANDUNG  

Pesawat?? Pasti kalian udah sangat kenal sama kendaraan yang satu ini. Dan mungkin diantara kalian juga udah ada dong yang pernah naik pesawat atau sekedar ngeliat pesawat yang lagi terbang di atas rumah kalian. Sekarang kita ulik sedikit nih tentang dunia pesawat.

Sejarah pesawat

Perjalanan pesawat terbang dari awal mula terciptanya hingga sampai ke bentuk yang sekarang ini cukup panjang yaitu hampir 100 tahun lebih. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ide membuat pesawat terbang sudah ada sejak tahun 200 SM. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya gambar-gambar pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno. Selain itu pada tahun 1898, dari sebuah makam kuno di Saqquara, Mesir, yang diperkirakan dibuat pada 200 SM, juga telah ditemukan sebuah replika pesawat yang bentuknya mirip dengan pesawat terbang modern. Sejarah awal terciptanya pesawat terbang yang populer di masyarakat adalah ketika seabad silam Orville Wright berhasil menerbangkan sebuah pesawat kecil di North Carolina, Amerika Serikat. Namun, penerbangan itu cuma berlangsung selama 12 menit. Walau hanya sebentar ini merupakan penerbangan pertama dengan pesawat terbang bermotor. Selain itu, penerbangan perdana ini juga merupakan moment penting yang membuka jalan menuju era penerbangan modern.

Sejarah telah mencatat bahwa penemu pesawat terbang adalah Wilbur Wright dan Orville Wright atau kadang orang-orang menyebut mereka Wright bersaudara. Ketika itu, Wright bersaudara mengamati bagaimana burung memainkan sayapnya untuk menjaga keseimbangan di udara. Mereka akhirnya memiliki ide untuk menciptakan sesuatu menyerupai burung yang menggunakan sayap agar bisa diterbangkan di udara.
Percobaan demi percobaan pun dilakukan dan kemudian pada tahun 1903 percoban mereka mendekati sempurna. Akhirnya pada tahun 1908 Wright bersaudara mampu membuktikan ke masyarakat umum bahwa mereka mampu menerbangkan pesawat buatan mereka. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, dan membuat demonstrasi akrobatik di udara. Dia juga membuat perusahaan untuk memasarkan hasil ciptaannya. Sejak keberhasilan Wright bersaudara menerbangkan pesawat bermotornya, teknologi penerbangan maju dengan cepat.
Sebenarnya sebelum Wright bersaudara ada beberapa orang yang telah berusaha menciptakan pesawat terbang. Tapi hasil upaya mereka tidak secemerlang Wright bersaudara. Pada akhir tahun 1840-an misalnya, Sir George Cayley dari Inggris membuat pesawat terbang layang yang bisa mengangkut satu orang ketika mengudara setelah ditarik.
Kemudian pada tahun 1890-an, seorang warga Jerman, Otto Lilienthal mengudara dengan pesawat gantole dari puncak bukit. Pada tahun 1947, terjadi kemajuan yang sangat berarti. Pilot asal Amerika, Chuck Yeager berhasil menerbangakn pesawat melebihi kecepatan suara. Padahal sebelumnya, orang sangat yakin bahwa pesawat tidak akan mungkin terbang lebih cepat dari kecepatan suara.

Cara kerja mesin pesawat jet.

Nah,kalian pasti udah nggak asing lagi kan sama yang namanya pesawat jet. Tapi ngomong-ngomong gimana yah cara kerja mesin pesawat jet ini??? Jet mesin pesawat bergerak ke depan dengan kekuatan besar yang dihasilkan oleh dorongan luar biasa dan menyebabkan pesawat terbang sangat cepat.
Semua mesin jet, yang juga disebut turbin gas, bekerja pada prinsip yang sama. Mesin mengisap udara di di depan dengan kipas. Sebuah kompresor menaikkan tekanan udara. kompresor ini terdiri dari banyak kipas dengan pisau dan melekat pada suatu poros. Pisau memampatkan udara. Udara yang dikompresi kemudian disemprot dengan bahan bakar dan percikan listrik lampu campuran. Gas-gas pembakaran memperluas dan ledakan keluar melalui nozzle, di bagian belakang mesin. Sebagai jet gas menembak ke belakang, mesin dan pesawat didorong ke depan.
Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana udara mengalir melalui mesin. Udara berjalan melalui inti mesin serta sekitar inti. Hal ini menyebabkan beberapa udara menjadi sangat panas dan sedikit lebih dingin. Udara dingin kemudian bercampur dengan udara panas di pintu keluar daerah mesin.

Ilustrasi

Gambar di atas menunjukkan bagaimana mesin jet akan terletak di pesawat militer modern. Dalam mesin jet dasar, udara memasuki asupan depan dan dikompresi (kita akan lihat bagaimana kemudian). Kemudian udara dipaksa masuk ke ruang pembakaran di mana bahan bakar disemprotkan ke dalamnya, dan campuran udara dan bahan bakar dinyalakan. Gas yang membentuk berkembang dengan cepat dan kelelahan melalui bagian belakang ruang pembakaran. Gas tersebut mengerahkan kekuatan yang sama dalam segala arah, memberikan dorongan ke depan saat mereka kabur ke belakang. Sebagai gas-gas meninggalkan mesin, mereka melewati satu berbentuk kipas set baling (turbin), yang berputar poros yang disebut poros turbin. Poros ini, pada gilirannya, berputar kompresor, sehingga membawa di fresh supply of udara melalui asupan. Di bawah ini animasi terisolasi jet engine, yang menggambarkan proses aliran udara, kompresi, pembakaran, udara keluar dan poros rotasi hanya dijelaskan.

10 pesawat tercepat di dunia

  1. Space Shuttle
    Kalian mungkin sudah pada tahu apa itu SPACE SHUTTLE! Betul banget.. mesin yang digunakan sebagai roket pendorong untuk pesawat ulang alik. Roket pendorong ini pertama kali dibuat oleh NASA pada 1981. Dan memiliki kecepatan 20.000 mil per jam, sedangkan kecepatan rata-ratanya adalah 17.500 mil per jam.
  2. X-43A
    Pesawat ini dibangun oleh NASA, dan digunakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya untuk tujuan observasi, mata-mata dan lain sebagainya. Pesawat ini berhasil memecahkan rekor dunia penerbangan berkecepatan tinggi pada bulan November 2004, yaitu 7.500 mil per jam.
  3. X-15
    Pesawat ini juga merupakan pesawat yang dirancang oleh NASA dan “X” menunjukkan bahwa pesawat tersebut adalah pesawat eksperimental. Dibuat kembali pada 1959. Pesawat ini mampu melesat pada kecepatan rata-rata 4.510 mil per jam.
  4. SR-71 Blackbird
    Pesawat ini didesign oleh Clarence Kelly Johnson pada tahun 1966. Yang kemudian dikembangkan oleh Amerika Serikat di bawah pengawasan NASA. Pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan 2.200 mil per jam.
  5. MiG-25R Fox Bat-B
    Dikenal dengan sebutan Mikoyan-Gurevich, yang di bangun pada tahun 1960 oleh Rusia. Pesawat ini adalah salah satu yang menjadi andalan angkatan-angkatan udara Aljazair dan Suriah. Pesawat ini sengaja dibuat sebagai jawaban atas pembuatan pesawat Mack 3 dari Amerika Serikat. Pesawat ini mampu melesat pada kecepatan hingga 2000 kilometer per jam.
  6.  X-2
    Dikenal sebagai “star buster”, juga merupakan pesawat eksperimental yang dibuat pada tahun 1955 yang diproduksi oleh amerika serikat. Pesawat ini memiliki kecepatan hingga 1.900 kilometer per jam.
  7.  XB-70 Valkyrie
    Ini adalah sebuah pesawat pembom strategis pertama kali yang dimiliki di Amerika Serikat dan mampu melakukan perjalanan ke hampir seluruh bagian di dunia. Pesawat ini mampu melesat pada kecepatan rata-rata 1.890 kilometer per jam.
  8.  F-15 Eagle
    Awalnya dibangun oleh Amerika Serikat untuk tujuan dapat melesat ke tempat-tempat berjarak jauh seperti Jepang, Arab Saudi dan Israel. Di bangun pada tahun 1972. Pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan rata-rata 1.875 kilometer per jam.
  9. MiG-31 Foxhound
    MiG 31 adalah pesawat yang dirilis yang lebih baru dari pada MiG 25. Pesawat ini mampu melesat pada hingga 1.750 kilometer per jam.
  10. F-111 Aardvark
    Pesawat ini adalah pesawat pembom-tempur yang yang di buat oleh angkatan udara Australia. Kecepatan rata-rata pesawat ini adalah 1.650 kilometer per jam.

Pesawat antariksa pertama bertenaga surya

Kali ini badan antariksa asal Amerika Serikat berhasil menciptakan pesawat ruang angkasa pertama yang berbasis tenaga surya.

Nano Sail-D

Awalnya memang terdengar seperti cuplikan cerita fiksi ilmiah. Tapi, kini NASA telah membuat pesawat ruang angkasa tak berawak tanpa bahan bakar mineral.

Tak seperti pesawat ruang angkasa lainnya, NanoSail-D yang menyerupai bentuk layangan berukuran relatif lebih kecil dan orbitnya tidak terlalu tinggi dari atas permukaan Bumi.

NanoSail-D menggunakan tekanan radiasi matahari untuk membuatnya bergerak dan terbang dengan kecepatan tinggi. NASA mengatakan bahwa satelit mungil ini hanya sebesar 100 kaki persegi dan beroperasi sesuai rencana.

“Satelit NanoSail-D mengibarkan layar seluas 100 kaki dan beroperasi secara normal,” menurut pernyataan dari Marshal Space Flight Center di Huntsville, Alabama.

Sebetulnya NanoSail-D telah dilepas ke angkasa sejak 20 Januari 2011 lalu.

Namun, hari itu tidak bisa dijadikan sebagai hari pertama ia terbang sampai NASA berhasil menerima frekuensi berupa paket data dari NanoSail-D, yakni lima hari setelahnya.

“Ini adalah kali pertama NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa dengan orbit terendah di permukaan Bumi,” kata Dean Alhorn, jurubicara NASA, seperti diberitakan Dailymail.

“Kami sangat senang bahwa layar tersebut berhasil dikembangkan oleh satelit NanoSail-D,”

NanoSail-D akan terus mengirim sinyal suar hingga baterai di dalamnya habis. Diperkirakan ia akan terbang mengorbiti Bumi sampai 70-120 hari ke depan, tergantung pada kondisi atmosfer.

NanoSail-D sengaja dirancang untuk sebagai demonstrasi teknologi berbasis tenaga surya untuk pesawat ruang angkasa. Jika berhasil, teknologi ini diharapkan dapat menjadi alternatif lain dalam teknologi pengorbitan.

Sebagai bagian dari eksperimen yang menggunakan layar untuk memperlambat dan mempercepat pesawat. Eksperimen ini ditujukan untuk melihat apakah layar tersebut bisa membantu satelit di orbit Bumi.

Wow keren khan???

Aurora

Oleh

Muhamad Ibnuu Agisna Ferdiansyah

Kelaz X-B FARMASI SMK NUSA BHAKTI BANDUNG

Aurora adalah fenomena yang terjadi karena sinar (cahaya) yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet. Aurora terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari)

Aurora bisa juga disebut akibat dari reaksi partikel-partikel bermuatan listrik dengan atmosfir bumi.

Warna aurora bisa bermacam-macam. Biasanya hijau, merah, biru dan lembayung. Nama aurora sendiri pertama kali dipakai oleh Pierre Gassend, seorang ilmuwan dari abad ke-17. Sedangkan Galileo Galilei yang dikenal sebagai ilmuwan menamai aurora borealis pada tahun 1619. Aurora borealis adalah istilah aurora yang muncul pada belahan bumi utara, sedang nama Aurora australis terlihat di bumi selatan. Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara. Sedangkan Aurora australis jarang sekali terlihat. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000. Aurora Australis paling sering terlihat di Tasmania. Aurora ini pertama kali dikenal para ilmuwan Eropa pada abad ke-18, tetapi telah dikenal oleh kaum Aborigin dan Maori sejak tujuh ratus tahun yang lalu.

Aurora dipercaya dapat mengganggu gelombang radio. Ini terjadi saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi, tetapi sinyal tersebut justru diteruskan keluar angkasa, sehingga tidak ada sinyal yang diterima radio dan televisi.

Macam-macam aurora yang berhasil diabadikan dengan kamera.

Selain aurora berwarna cerah, ada juga aurora berwarna hitam, walaupun sebagian ilmuwan percaya aurora hitam bukanlah aurora. Kimball dan dosen pembimbingnya Professor Emeritis Tom Hallinan melihat tiga jenis aurora hitam, yaitu gulungan hitam yang berbentuk seperti garpu yang nampak di depan aurora asli; cincin hitam yang kelihatan seperti cincin asap berwarna gelap di depan aurora asli yang lebih pucat. Aurora ini muncul pada tahun 1970 oleh Poker Flat Research Range di sebelah Utara Fairbanks, Alaska.

Seperti pelangi, aurora adalah fenomena alam yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Tuhan sebagai pemilik jagad raya ini.(Dari berbagai sumber)

Aurora Borealis

Aurora
Aurora 2

 

Pesawat Sederhana

Oleh

Noer Stacia Andani

FARMASI X-B SMK NUSA BHAKTI BANDUNG

      Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya. Secara umum, alat-alat ini bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya. Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban besarnya akan sama dengan kerja yang dilakukan pada beban.

Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan disebut keuntungan mekanik.

Pesawat sederhana merupakan dasar dari semua mesin-mesin lain yang lebih kompleks.Sebagai contoh, pada mekanisme sebuah sepeda terdapat roda, pengungkit, serta katrol. Keuntungan mekanik yang didapat oleh pengendaranya merupakan gabungan dari semua pesawat sederhana yang ada dalam sepeda tersebut. Secara tradisional pesawat sederhana terdiri dari : Bidang miring , Roda bergigi, Tuas, Katrol, Baji, Sekrup.

A . Bidang Miring

Ilustrasi

Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan  sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal.

B . Roda Bergerigi

Ilustrasi

Gir adalah roda bergerigi yang termasuk jenis pesawat sederhana. Roda bergerigi adalah pesawat sederhana yang memiliki sisi bergerigi. Roda bergerigi besar menghasilkan gaya yang lebih besar sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil. Tetapi, kondisi ini harus diimbangi dengan kecepatan putar yang lambat. Sebaliknya, roda bergerigi kecil akan memberikan kecepatan putar yang tinggi, tetapi gaya yang dihasilkan relatif kecil sehingga harus diimbangi dengan kuasa yang besar .

Jika kita memperhatikan mesin pada jam, maka kita telah melihat penerapan dan pemanfaatan roda bergerigi yang ternyata sangat dekat dengan kita dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, roda bergerigi juga dapat kita temukan pada sepeda yang dapat kita gunakan untuk bermain atau sebagai alat transportasi .

C . Tuas

Ilustrasi

Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu (fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya. Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting kuku.

pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. gunting kuku adalah salah satu alat fisika yang menggunakan prinsip tuas. Tuas dibedakan menjadi 3 kelas yaitu :

  1. Kelas Pertama yaitu titik tumpu (T) berada di tengah, di antara lengan kuasa(Lk)dan lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting
  2. Kelas kedua Yaitu lengan beban berada di antara titik tumpu dan lengan kuasa. Contoh: gerobak, pemecah biji, dan pembuka botol
  3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada di antara lengan beban dan titik tumpu.

D . Katrol

Ilustrasi

Katrol adalah suatu roda dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besarnya gaya memang dikurangi, tapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan timbul lebih banyak gesekan antara tali dan roda.   Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya sehingga kerja yang dilakukan menjadi lebih mudah. Berdasarkan jumlah katrol yang digunakan, pesawat sederhana dibedakan menjadi sistem katrol tunggal, sistem katrol ganda, dan sistem katrol banyak (takal). Selain itu, sistem katrol juga dapat dibedakan berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Pada sistem katrol tetap, katrol tidak dapat begerak naik turun, tetapi hanya berputar pada porosnya. Sedangkan, pada sistem katrol bebas, selain berputar pada porosnya katrol pun dapat bergerak naik turun.

Tidak ditemukan catatan mengenai kapan dan oleh siapa katrol pertama kali dikembangkan, tapi  kemugkinan besar berasal dari Eurasia. Bagian dasar pembentuk sistem katrol, roda, ditemukan beberapa waktu setelah penemuan di di Eurasia pada masyarakat di belahan barat, Afrika sub-Sahara, dan Australia. Dipercayai juga bahwa Archimedes mengembangkan rangkaian sistem katrol pertama, sebagai mana dicatat oleh Plutarch.

E . Baji

Baji adalah suatu pesawat sederhana, secara teknis terdiri dari dua bidang miring, yang digunakan untuk memisahkan dua obyek, atau bagian-bagian obyek, dengan penerapan gaya, tegak lurus terhadap permukaan miring, yang dihasilkan oleh pengubahan gaya yang diberikan pada bagian ujung yang lebar. Keuntungan mekanis (mechanical advantage) baji tergantung pada rasio panjang terhadap tebal. Baji pendek dengan sudut lebar membutuhkan gaya yang lebih besar dari pada baji panjang dengan sudut yang lebih kecil.

Baji telah digunakan bahkan sejak Zaman Batu. Contoh penggunaan prinsip baji antara lain adalah kapak, kuku, dan gigi. Pisau kadang dapat digunakan sebagai baji, walaupun secara fundamental lebih menerapkan fungsi pemotongan.

F . Sekrup

  Sekrup adalah pesawat sederhana yang dibentuk dari bidang miring yang dililitkan mengitari sebuah batang atau silinder sebagai pusatnya sehingga terlihat sebagai spiral. Sekrup dapat digunakan untuk mengikat atau merekatkan dua buah benda. Ketika kita akan mengaitkan dua buah papan kayu, alat yang bisa digunakan adalah paku yang ditancapkan dengan palu atau sekrup yang ditancapkan menggunakan tuas (obeng). Gaya yang dibutuhkan untuk menancapkan paku pada kayu lebih besar daripada gaya yang dibutuhkan untuk menancapkan sekrup pada kayu. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip kerja sekrup sebagai pesawat sederhana adalah mempermudah usaha manusia karena dengan usaha yang sedikit dapat menghasilkan gaya yang lebih besar.

 

 

 

Nilai Fisika 2012

ANALIS KIMIA
NO NAMA NILAI UAS NILAI NILAI AKHIR
ARTIKEL QUIS1 Presentasi PG ESSAY
1 AENUR FITRI IRAWAN 100 70 100 13 50 50,4 75,78
2 AGUNG FIRMANSYAH 100 90 100 10 55 52 79,9
3 AGUSTIANE PRATIWI 100 75 11 55 52,8 63,21
4 AI MARLINA 90 75 12 55 53,6 62,27
5 ALLDY ANDRIAWAN 100 90 12 80 73,6 80,02
6 ANNISA RIZKY FAUZIAH 65 10 30 32 32,15
7 ASEP ROSIKIN 100 90 100 11 55 52,8 80,46
8 ASRI SITI WAHYUNI 70 12 45 45,6 42,42
9 CHINTIA DINA LORENZA 70 85 10 60 56 62,45
10 DENA KARLINA 100 70 85 13 60 58,4 79,13
11 DEVI AFRILIANI 7 60 53,6 37,52
12 DWI NOVA 70 8 35 34,4 34,58
13 EGI ANGGRIAWAN 55 12 30 33,6 31,77
14 EKA YUNI PRATIWI 90 75 90 9 60 55,2 76,89
15 FARIDA URBACH ROHALLAH 70 12 70 65,6 56,42
16 GARYA LINEKER JUNAEDI 85 88,3 13 60 58,4 66,88
17 HANI SEFTIANI NASRUDIN 100 75 100 14 45 47,2 74,29
18 HUSNUL CHOTIMAH 90 75 100 8 45 42,4 69,43
19 IRFAN SURYA 85 85 12 50 49,6 60,22
20 MAGRIENA SISNHA AYU RUHYANI 80 9 60 55,2 50,64
21 MEGA PRADIANA MURBANI 100 70 100 13 45 46,4 72,98
22 NANDA TRIANTIKA 100 75 100 13 40 42,4 70,93
23 RAHMALIA KUSNITIA 70 10 30 32 32,9
24 RITA ROSWATI 100 60 85 8 50 46,4 69,23
25 ROCAHYANI 65 8 45 42,4 39,43
26 SINTA RAHAYU APRILIANTI 85 75 85 13 70 66,4 83,23
27 SITI SHOPIAH 90 90 90 11 45 44,8 71,86
28 TEDJA DWI SOMANTRI 100 90 100 8 80 70,4 92,78
FARMASI – X.A
NO NAMA NILAI UAS NILAI NILAI AKHIR
ARTIKEL QUIS1 Presentasi PG ESSAY
1 ANESTA RIZKY AMALIA 85 80 85 6 30 28,8 57,66
2 DEWI MAYANG SARI 100 100 85 9 40 39,2 70,19
3 ELI NURHASANAH 80 75 85 10 30 32 58,4
4 ELA RISMAWATI 85 100 12 40 41,6 56,87
5 FERINA SAFITRI.N 100 95 85 14 45 47,2 75,04
6 FUTRI ALIYYA RAMDHANI 85 75 85 6 60 52,8 73,71
7 JULIAN EFRANDO TUPANWAEL 90 100 90 11 50 48,8 76,16
8 KANIA PUTRI RAMDHANI 100 65 100 15 80 76 92,95
9 KOMANG DEWI MAHARANI 100 70 100 12 70 65,6 86,42
10 LAILY SYIFA FADLILAH keluar
11 LINA LULUS DESTIANTI 90 75 85 8 60 54,4 75,58
12 LUCIA NI LUH TISNA N.A 80 30 90 6 45 40,8 58,56
13 MAUDY NABILLA KHAIRUNNISA 85 90 11 30 32,8 49,21
14 MONALISA JUWITA MERIERLITA 85 70 85 14 40 43,2 66,24
15 NADIVA AWALIA RAHMAH 100 70 90 11 60 56,8 78,76
16 PUTRI NIA NURANI 85 100 85 6 30 28,8 60,66
17 RIBKA ARTHA MARIA L. T 100 75 85 8 40 38,4 65,88
18 RIDWAN FAUZANI 85 70 90 13 30 34,4 60,83
19 RIMA DIANASARI 90 90 85 12 50 49,6 74,47
20 SANI RUSMIATI 80 60 85 17 75 73,6 85,27
21 SARI HANDAYANI 90 100 85 13 75 70,4 90,53
22 TIFA NABILA RAMADHANTI 80 90 85 12 45 45,6 70,17
23 WIDY AGUSTIAN 100 85 11 30 32,8 50,71
24 WULAN OKTAVIANI 90 85 9 40 39,2 53,69
25 YUNI HANIFAH 80 90 12 30 33,6 49,02
FARMASI-X.B
NO NAMA NILAI UAS NILAI NILAI AKHIR
ARTIKEL QUIS1 Presentasi PG ESSAY
1 ANGGRAENI WULAN SUCIATI 80 65 85 16 55 56,8 74,26
2 ANNISA KURNIAWAI 90 60 100 8 45 42,4 67,18
3 ASTIN SULISTYANIE 100 80 100 15 80 76 95,2
4 AULIA BUDI PRATIWI 100 65 85 14 55 55,2 76,14
5 CHI CHI LIYA AYU SEPTIMAY 100 70 85 15 50 52 74,65
6 CINDY HANDAYANI SETIANDI 100 100 10 45 44 60,8
7 DESSY AMARI PUTRI 100 70 85 16 35 40,8 66,81
8 DEVIA NOER INDAH 100 60 85 10 30 32 59,15
9 DINI MARYANI 60 85 7 30 29,6 42,47
10 ELIZABETH SARAH APRIANI  85 60 85 7 40 37,6 60,82
11 HANI APRILIANI 65 85 7 50 45,6 54,42
12  IBNU AGISNA FERDIANSYAH 100 65 90 7 30 29,6 58,97
13 INTAN NUR PERMATASARI 100 65 85 11 30 32,8 60,46
14 IYAN RIANDI 65 85 9 30 31,2 44,34
15 KEKE RIZKI MEISHA 100 65 85 10 40 40 65,5
16 MEGA YUVI KURNIA keluar
17 NOER STACIA ANDANI 100 65 85 7 45 41,6 66,62
18 NURUL ALIA 100 65 85 8 45 42,4 67,18
19 RATIH MEIDIANY 85 60 85 11 40 40,8 63,06
20 RIRIT SUNDARI 65 85 11 60 56,8 62,26
21 SAFITRI 60 85 14 60 59,2 63,19
22 SANDI ANDRIYANA 100 60 100 9 30 31,2 60,84
23 SRI HERNAWATI 100 80 100 16 50 52,8 78,96
24 YANI ROHAYANI 90 60 85 11 80 72,8 86,21
25 YOLANDA ELVIKA G 60 9 60 55,2 47,64

NOTE : 

SELAMAT BUAT YANG MENDAPATKAN NILAI DI ATAS 65, DAN TERUS TINGKATKAN LAGI YA……

BAGI YANG MENDAPATKAN NILAI DI BAWAH 65, JANGAN BERKECIL HATI…. TERUS BELAJAR DENGAN LEBIH GIAT LAGI….!

Kalau masih ada materi yang belum dimengerti silahkan tanyakkan langsung ke saya……

Kalian semua adalah generasi terbaik yang dimiliki oleh negeri ini….. 

Terima Kasih……. 🙂

Metode Pembelajaran Fisika dalam GASING

Oleh

Dessy Amari Putri

X-B FARMASI SMK NUSA BHAKTI BANDUNG

Gasing merupakan akronim dari gampang, asyik dan menyenangkan. Fisika Gasing adalah suatu metode pembelajaran fisika yang diciptakan dan dikembangkan pada tahun 1996 oleh Prof. Yohanes Surya agar fisika dapat dipelajari dan diajarkan secara gampang, asyik dan menyenangkan. Metode Gasing merupakan terobosan reformasi dalam pembelajaran fisika karya anak Bangsa. Metode Gasing mengajarkan bagaimana berfikir seperti seorang fisikawan dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan pendekatan logika dan hampir tanpa rumus, karena metode Gasing ini menggunakan metode logika biasa berdasarkan konsep dasar fisika. Sehingga para guru tidak harus memberikan rumus-rumus yang akan membuat siswa pusing dan benci fisika.

Prof. Yohanes Surya terobsesi membangun Indonesia dengan sains dan teknologi. Caranya, jumlah ilmuwan Indonesia harus mencapai critical massa dan masyarakat Indonesia berbasis sains dan teknologi. Untuk mencapai critical massa, semua alumni Tim Olimpiade Fisika Indonesia dan siswa-siswa berbakat fisika dikirim ke perguruan tinggi terbaik di luar negeri, sedangkan untuk mencapai masyarakat Indonesia berbasis sains dan teknologi, dikembangkan pembelajaran fisika metode Gasing (gampang, asyik, menyenangkan) untuk semua kalangan masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah.

Sebenarnya bukan hanya siswa yang takut rumus, tetapi guru juga. Padahal, fisika tidak selalu identik dengan rumus, soal-soalnya bisa dipecahkan dengan logika. Sehingga, siswa tidak perlu menghapalkan rumus-rumus fisika. Siswa cukup memahami cara perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan saja.

Jadi fisika Gasing intinya adalah menyebarkan atau membuat fisika menjadi gampang dan menyenangkan untuk semua kalangan, tidak terbatas untuk kalangan-kalangan yang ber-IQ tinggi saja. Sebagai salah satu contoh adalah tokoh dunia yang sangat terkenal Thomas Alfa Edison. Dalam kehidupan akademisnya Thomas kurang bagus, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor satu karena hasil penemuannya.

Dengan adanya fisika Gasing ini Prof. Yohanes Surya berharap agar fisika di Indonesia tidak lagi dianggap pelajaran yang sulit dan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi siswa. Justru sebaliknya, siswa yang awalnya benci fisika berbalik menjadi senang fisika. Satu hal yang mengagumkan dari metode ini adalah bahwa fisika tidak lagi sulit, tapi menyenangkan. Selain itu diharapkan anak yang tidak kelihatan pintar bisa kelihatan, dengan kata lain fisika Gasing menjembataninya sehingga fisika yang dulunya merupakan suatu hal yang menyeramkan menjadi tidak menyeramkan dan menyenangkan yaitu dengan cara tidak memperlihatkan rumus-rumus. Jadi metode ini melatih bagaimana mengungkapkan/memecahkan berbagai persoalan fisika dengan logika kata-kata, sementara rumus bisa menyesuaiakan setelahnya.

Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

  1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana.
  2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
  3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
  4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.
  5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan.

Pelaksanaan metode pembelajaran Gasing dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap pertama : Dialog Sederhana

Dialog merupakan bentuk komunikasi dua arah, dalam hal ini yang terlibat adalah guru dan siswa. Menurut teori belajar connectionisme atau bond hypothesis yang dikemukakan oleh Thorndike (S. Nasution, 2000:37), belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara S (stimulus) dan R (respon) sehingga antara S dan R terjadi suatu hubungan (bond) yang bertambah erat bila sering dilatih. Berkat latihan hubungan antara S dan R harus memberikan ”satisfaction” atau kepuasan. Rasa kepuasan merupakan reinforcement atau penguat. Tentang hubungan S dan R, Thondike menemukan bermacam-macam hukum atau laws. Beberapa di antaranya adalah :

(1) Law of effect

Hubungan S dan R bertambah erat kalau disertai oleh perasaan senang atau puas, akan tetapi menjadi lemah atau lenyap kalau disertai oleh rasa tidak senang. Rasa senang menyebabkan sekresi hormon pada sinapsis, sehingga hubungan menjadi lancar. Karena itu memuji dan membesarkan hati siswa (rasa senang) lebih baik dalam pengajaran daripada menghukum atau mencelanya (rasa tidak senang).

(2) Law of exercise atau law of use and law of disuse (hukum latihan atau hukum penggunaan dan penidakgunaan)

Hubungan S dan R bertambah erat kalau sering dilatih (exercise) atau digunakan (use) dan akan berkurang erat kalau lenyap atau tidak pernah digunakan (disuse). Karena itu perlu diadakan banyak latihan dan pembiasaan.

(3) Law of multiple response (hukum respon berganda)

Dalam situasi yang problematis dimana tidak segera tampak respons yang tepat, individu mengadakan bermacam-macam percobaan yang mula-mula tidak berhasil, akan tetapi akhirnya mungkin memberi jawaban yang tepat. Prosedur ini disebut “trial-and-error”, mencoba-coba sambil berbuat kekeliruan.

(4) Law of assimilation atau law of analogy (hukum asimilasi atau hukum analogi)

Seorang dapat menyesuaikan diri atau memberi respon yang sesuai dengan situasi baru yang agak berlainan dengan yang sudah-sudah namun mengandung unsur-unsur yang bersamaan (identical element).

2. Tahap kedua : Berimajinasi/berfantasi.

Sebenarnya imajinasi/fantasi dalam proses pendidikan penting untuk dimiliki siswa, tapi aspek ini banyak diabaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Imajinasi penting karena dengan imajinasi siswa akan bisa melahirkan sebuah konsep, kreativitas, inovasi dan perilaku yang aktual dalam kehidupannya. Imajinasi lebih utama daripada pengetahuan. Pengetahuan bersifat terbatas. Imajinasi melingkupi dunia. (Albert Einstein). Imajinasi lahir dari lingkungan yang mendukung seseorang agar memikirkan berbagai fenomena disekitarnya. Jika masyarakat sekitar atau keluarga di rumah tidak menghargai kebebasan berpikir maka daya imajinasi sulit untuk berkembang. Hampir semua fisikawan terkenal adalah orang-orang yang suka berimajinasi dan seringkali dikatakan sebagai pemikir “radikal” karena dianggap aneh oleh lingkungan yang seringkali bersifat dogmatis. Einstein adalah contoh populer dari orang yang suka berimajinasi dan mengembangkannya. Ia membayangkan bagaimana seandainya ia dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. Pemikiran aneh ini menghasilkan teori relativitas khusus yang sampai kini masih digunakan. Hal yang sama dilakukan oleh Newton. Kalau saja ia tidak suka melamun dibawah pohon apel mungkin hukum gravitasi universalnya tidak ditemukan sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.

Fantasi menurut Suryabrata (2001:39) dapat didefinisikan sebagai aktivitas imajinasi untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan lama yang telah ada, dan tanggapan yang baru itu tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada. Dengan demikian imajinasi/fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan siswa untuk berorientasi dalam alam imajinir, dimana aktivitas imajinasi itu melampaui dunia nyata. Kegunaan imajinasi/fantasi antara lain :

(1) siswa dapat memahami, mengerti dan menghargai kultur siswa lain.

(2) siswa dapat keluar dari ruang dan waktu, sehingga dengan demikian ia dapat memahami hal-hal yang ada dan terjadi di tempat lain dan diwaktu yang lain, misalnya dalam mempelajari gerak suatu benda.

(3) siswa dapat melepaskan diri dari kesukaran dan permasalahan dalam belajar fisika.

(4) membantu siswa menyelesaikan konflik riil secara imajinir, sehingga dapat mengurangi ketegangan psikis dalam belajar fisika.

3. Tahap ketiga : Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan.

Latihan atau training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Cara ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan siswa dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan matematika siswa. Dalam latihan ini, siswa hanya berlatih dengan menggunakan logika matematika yang sederhana yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

4. Tahap keempat : Menyajikan materi secara mendalam.

Dengan memberikan makna fisis terhadap setiap besaran-besaran fisika, diharapkan siswa mengetahui fenomena-fenomena apa saja yang dialami oleh setiap objek dalam butir soal.

5. Tahap kelima : Memberikan variasi soal.

Tugas atau resitasi, merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu berupa variasi soal agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.

Kelima tahapan yang dilakukan dalam metode pembelajaran Gasing ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tahap-Tahap

Aktivitas Guru

Tahap 1

Dialog sederhana

Guru memulai pembelajaran dengan berdialog secara sederhana dengan siswa seputar materi yang akan dipelajari. Dari dialog ini diharapkan siswa dapat memberikan pendapatnya, sehingga timbul hubungan yang erat antara S dan R.
Tahap 2

Berimajinasi/berfantasi

Guru membantu siswa untuk berimajinasi mengenai kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.

 

Tahap 3

Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan

Guru memberikan latihan berupa soal-soal sederhana yang hanya menggunakan formulasi matematika berupa perjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini bertujuan untuk memperkuat penguasaan matematika siswa.
Tahap 4

Menyajikan materi secara mendalam

Guru memberikan makna fisis setelah siswa dirasa mampu mengerjakan semua soal-soal sederhana tadi.
Tahap 5

Memberikan variasi soal

Guru kembali memberikan soal namun yang lebih bervariasi, soal tersebut dapat berupa soal cerita.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Gasing
Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak ada satupun metode pembelajaran yang benar-benar sempurna, pasti terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Gasing.

Kelebihan

Kekurangan

  • Membuat fisika menjadi lebih gampang, asyik dan menyenangkan karena dalam mengerjakan soal-soal fisika tidak harus menghafalkan rumus fisika.
  • Pada saat ulangan berupa soal essai, jika siswa tidak menyertakan penghitungan dengan rumus, meski hasil jawabannya benar akan tetap dinyatakan salah.
  • Waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien, karena apabila menggunakan rumus konvensional, soal-soal fisika  umumnya baru dapat diselesaikan oleh siswa dalam waktu yang cukup lama. Tapi dengan metode Gasing, siswa dapat menyelesaikan soal-soal dalam waktu relatif lebih cepat.
  • Secara umum metode Gasing belum bisa diterapkan untuk menyelesaikan soal-soal fisika di perguruan tinggi, karena umumnya mahasiswa dituntut untuk bisa menurunkan berbagai rumus.